Rekaman CCTV Buka Tabir Aktivitas AKBP Basuki dan Dosen Levi, Polisi Selidiki Cairan Semen

Erlita Irmania
0
Rekaman CCTV Buka Tabir Aktivitas AKBP Basuki dan Dosen Levi, Polisi Selidiki Cairan Semen

Aktivitas AKBP Basuki dan Dosen Levi Terungkap dalam CCTV

Rekaman kamera pengawas (CCTV) menunjukkan bahwa AKBP Basuki dan dosen Levi terlihat berada di satu kamar yang sama di sebuah kostel di Semarang sebelum dosen tersebut ditemukan tewas. Kejadian ini telah memicu penyelidikan oleh pihak kepolisian, dengan fokus pada bukti-bukti fisik dan aktivitas yang tercatat dalam rekaman tersebut.

Pemeriksaan CCTV dan Barang Bukti

Penyidik dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Tengah telah memastikan bahwa mereka memiliki rekaman CCTV yang menunjukkan aktivitas AKBP Basuki dan dosen Levi. Rekaman tersebut menjadi salah satu barang bukti penting dalam mengungkap penyebab kematian dosen muda tersebut. Selain itu, penyidik juga sedang mencari sisa cairan sperma atau semen di lokasi kejadian.

Dosen Levi ditemukan tewas dalam kondisi telanjang di lantai kamar kostel nomor 210, Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11, Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, pada Senin (17/11/2025). Ia ditemukan dalam keadaan yang tidak wajar, sehingga menyebabkan banyak pertanyaan mengenai kejadian yang terjadi sebelumnya.

Penanganan Kasus oleh Pihak Kepolisian

AKBP Basuki, yang merupakan perwira menengah Polda Jateng, telah dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Subdirektorat Pengendalian Massa (Dalmas) Direktorat Samapta. Pencopotan ini dilakukan sebagai tindakan lanjut atas dugaan pelanggaran etik yang dilakukan oleh Basuki karena menjalin hubungan spesial dengan dosen Levi.

Selain itu, Basuki juga ditahan di rumah tahanan Polda Jateng hingga 8 Desember 2025. Jabatan yang kosong akibat pencopotan tersebut kini diambil alih langsung oleh Dirsamapta. Pihak kepolisian juga sedang melakukan pemeriksaan terhadap istri sah AKBP Basuki, meskipun belum ada konfirmasi resmi mengenai hal ini.

Peran CCTV dalam Penyelidikan

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, mengatakan bahwa pihaknya sedang menganalisis rekaman CCTV dari kostel tersebut. Rekaman ini dinilai sangat penting dalam mengungkap penyebab kematian dosen Levi. Selain itu, pihak kepolisian juga memeriksa ponsel korban dan ponsel AKBP Basuki untuk melacak aktivitas dan komunikasi yang terjadi sebelum kematian.

Tuntutan Autopsi Lengkap dari Kampus

Pihak kampus, termasuk Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, menuntut adanya autopsi lengkap terhadap dosen Levi. Hal ini dilakukan karena ada beberapa kejanggalan dalam proses penemuan dan pemberitahuan kematian korban kepada kampus. Menurut informasi yang diterima, dosen Levi ditemukan meninggal sembilan jam sebelum informasi tersebut disampaikan kepada kampus.

Tim Advokasi FH Untag juga menyoroti pentingnya pemeriksaan forensik digital. Mereka ingin memastikan bahwa seluruh proses penyelidikan dilakukan secara menyeluruh dan objektif. Tim hukum Untag juga membentuk tim khusus untuk mengawal kasus ini dan memastikan keadilan bagi keluarga dosen Levi.

Langkah Hukum dan Persoalan Etika

Selain kasus pidana, kasus ini juga menimbulkan isu tentang pelanggaran etik profesi polri. AKBP Basuki diduga melakukan hubungan spesial dengan dosen Levi, yang menjadi dasar dari tindakan pencopotan jabatannya. Pihak kampus dan keluarga korban juga menuntut adanya transparansi dalam proses penyelidikan.

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
3/related/default