Istri Gubernur Aceh Terjebak Banjir dan Longsor, Berjalan Kaki 4 Hari ke SPBU Wali Kota Sibolga

Erlita Irmania
0

Kondisi Darurat di Wilayah Sumatra: Pejabat Terjebak Banjir dan Longsor

Banjir dan longsoran yang melanda beberapa wilayah di Pulau Sumatra, khususnya di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara, telah menyebabkan sejumlah pejabat terjebak dalam situasi sulit. Mereka harus menghadapi kondisi darurat akibat banjir yang menggenangi jalan-jalan utama serta terputusnya akses komunikasi.

Istri Gubernur Aceh Terjebak Banjir Selama Dua Hari

Salah satu peristiwa yang menarik perhatian adalah kisah Marlina Muzakir, istri Gubernur Aceh dan Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, yang terjebak banjir di area SPBU Panteu Breuh, Simpang Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara. Kak Na, demikian dia dikenal, terjebak selama dua hari, dari Rabu (26/11/2025) hingga Jumat (28/11/2025).

Dalam kesulitan tersebut, ia tidak sendirian. Kak Na dibawa oleh Plt Kepala Dinas Sosial Aceh Chaidir beserta rombongan. Rombongan ini awalnya berangkat dari Banda Aceh menuju Lhokseumawe pada Selasa (25/11/2025) untuk menyalurkan bantuan tanggap darurat bagi korban banjir. Namun, saat kembali ke Banda Aceh, mereka tidak dapat melanjutkan perjalanan karena jalan nasional Banda Aceh–Medan di kawasan Alue Ie Puteh, Kecamatan Baktiya, terendam air hingga 2,1 meter.

“Kami terpaksa menginap di SPBU karena itu lokasi yang lebih tinggi dan aman. Tidak ada lagi akses jalan yang bisa dilewati,” ujar Marlina, Jumat (28/11/2025). Selama dua hari tertahan, kondisi rombongan semakin memprihatinkan. Persediaan logistik menipis dan belum ada bantuan luar yang bisa menjangkau lokasi tersebut.

Pada Jumat siang, rombongan akhirnya berhasil keluar dari lokasi terjebak. Mereka menumpang sebuah mobil tangki pengangkut crude palm oil (CPO) yang memiliki bodi lebih tinggi sehingga dapat menerobos banjir di jalur tersebut. Marlina duduk di bagian depan kendaraan, sementara anggota rombongan lainnya berada di atas tangki.

Saat melewati genangan banjir yang masih tinggi, istri Gubernur Aceh itu tak kuasa menahan tangis. “Saya benar-benar cemas melihat kondisi di lapangan. Banyak ibu dan anak yang membutuhkan bantuan segera,” katanya. “Mohon penanganan segera karena banjir di kawasan ini masih sangat tinggi,” ujarnya.

Rombongan kini telah tiba di kawasan Geudong dan melanjutkan perjalanan menuju Lhokseumawe untuk berkoordinasi dengan tim penanganan bencana.

Wali Kota Sibolga Hilang Kontak Selama 4 Hari

Di wilayah Sumatera Utara, Wali Kota Sibolga Akhmad Syukri juga terjebak dalam banjir dan longsor. Ia dikabarkan hilang kontak selama tiga hari setelah terjebak longsor yang melanda Sibolga sejak Senin (24/11/2025). Akhmad Syukri akhirnya ditemukan selamat pada Kamis (28/11/2025), setelah harus berjalan kaki selama empat hari karena terjebak longsor.

Kabar bahwa Ahmad Syukri selamat disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto. Ia mengatakan sudah berkomunikasi langsung dengan Syukri melalui sambungan telepon. “Kebetulan tadi sudah langsung berkomunikasi dengan Wali Kota Sibolga, tadi pada saat berkomunikasi dia kan masih muda jadi kelihatannya capek tapi mukanya seger,” ujar Suharyanto dalam siaran pers di Tapanuli Utara, Kamis (28/11/2025).

Menurut Suharyanto, selama hilang kontak, Syukri harus berjalan kaki selama empat hari karena terjebak longsor. “Beliau ngomong ke saya jalan kaki empat hari, karena kebetulan beliau terjebak di rute longsoran yang saya katakan antara Sibolga dengan Tarutung, Tapanuli Utara yang sekarang sudah dibuka dan besok sudah ditembus,” ujarnya.

Suharyanto menambahkan bahwa kondisi Syukri sehat dan diperkirakan dapat meninjau kondisi Sibolga yang terdampak banjir dan longsor pada Jumat (29/11/2025). “Beliau alhamdulilah tidak ada masalah, sehat wal afiat besok rencana kami ketemu untuk melihat Sibolga, kan berita awal Sibolga parah, ternyata setelah kita sampai di sini, Sibolga justru tidak terlalu parah justru yang parah Tapanuli Tengah,” ucapnya.

Sebelumnya, kabar bahwa Wali Kota Sibolga hilang kontak disampaikan Ketua NasDem Sumut, Iskandar ST. “Memang belum bisa dihubungi (dia) tapi bukan dia saja, semua kader NasDem di sana ngak bisa dihubungi,” ujar Iskandar kepada Kompas.com, Kamis (27/11/2025) malam.

Ia mengatakan akses komunikasi di sejumlah wilayah terdampak memang terputus. “Gak ada komunikasi (di sana) putus semua, ngak ada yang bisa dihubungi memang, bukan Wali Kota saja yang putus komunikasinya,” ujarnya.

Iskandar menyebutkan, putusnya akses komunikasi juga membuat distribusi bantuan menjadi sulit. “Besok kami mau cari jalan, karena jalan putus semua ini lagi cari kayak mana caranya, kita mau beri bantuan tidak tahu teknisnya, banyak jalan putus, ini lagi cari komunikasi, mau jalan. Tapi semua gak bisa dihubungi komunikasi putus,” tutupnya.

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
3/related/default