Sosok Faisal Tanjung LSM Pelapor 2 Guru Gegara Uang Komite,,Kenapa Saya Disalahkan?,

Erlita Irmania
0
Sosok Faisal Tanjung LSM Pelapor 2 Guru Gegara Uang Komite,,Kenapa Saya Disalahkan?,

Sosok Faisal Tanjung, Ketua LSM yang Dilaporkan atas Dugaan Pungli di Sekolah

Faisal Tanjung, ketua lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, kini menjadi sorotan setelah dilaporkan terkait dugaan pungutan liar (pungli) di SMAN 1 Luwu Utara. Ia dikenal sebagai pelapor dua guru yang akhirnya dipecat karena terbukti bersalah dalam kasus tersebut. Namun, setelah Presiden Prabowo membatalkan pemecatan dan menandatangani surat rehabilitasi bagi kedua guru tersebut, Faisal justru merasa disalahkan.

Pengakuan Faisal mengungkapkan bahwa laporan yang ia buat berdasarkan informasi dari siswa dan bukti pesan grup kelas. Menurutnya, ada indikasi adanya pungli yang dilakukan oleh sekolah melalui pengumpulan dana komite sebesar Rp20 ribu per bulan dari orang tua siswa. Ia menyatakan bahwa dana tersebut seharusnya bersifat sukarela, bukan dipatok dengan nominal tertentu.

Perkembangan Kasus Pungli di SMAN 1 Luwu Utara

Kasus ini bermula dari polemik dana komite di SMAN 1 Luwu Utara. Pihak sekolah meminta sumbangan sukarela sebesar Rp20 ribu per bulan dari orang tua siswa untuk membantu pembayaran insentif guru honorer. LSM kemudian melaporkan adanya dugaan pungli dalam pengelolaan dana komite tersebut. Laporan ini membuat mantan Kepala SMAN 1 Luwu Utara, Rasnal, dan Bendahara Komite, Abdul Muis, ditetapkan sebagai tersangka.

Keduanya sempat menjalani masa tahanan di Rutan Masamba dan menerima Surat Keputusan Pemberhentian Tidak dengan Hormat (PTDH) dari Gubernur Sulawesi Selatan. Keputusan tersebut memicu reaksi keras dari kalangan guru, termasuk Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Luwu Utara yang menggelar unjuk rasa menuntut keadilan bagi kedua rekan mereka.

Reaksi Netizen terhadap Unggahan Faisal Tanjung

Setelah keputusan Presiden Prabowo membatalkan pemecatan dua guru tersebut, Faisal Tanjung menjadi sorotan di media sosial. Ia diketahui memiliki akun Facebook yang ramai diperbincangkan. Salah satu unggahannya berisi 8 poin tentang praktik pungutan uang komite di sekolah. Isi unggahan tersebut menyoroti transparansi, legalitas, dan keadilan dalam pengelolaan dana komite.

Unggahan tersebut kini diserang netizen. Beberapa komentar mengecam Faisal Tanjung dengan berbagai bentuk sindiran dan kritik. Misalnya, seseorang berkomentar, "Faisal Tanjung hasad tempatnya neraka," sedangkan yang lain menyebutnya "biang kerok." Banyak netizen menilai Faisal merasa sebagai korban dan tidak sepenuhnya benar dalam laporan yang ia ajukan.

Penyangkalan Terkait Riwayat Pendidikan

Selain itu, Faisal Tanjung juga membantah pernah menempuh pendidikan di SMAN 1 Luwu Utara. Kabar tersebut pertama kali disampaikan oleh anak kandung Rasnal, Muhammad Alfaraby Rasnal. Faisal menegaskan bahwa ia tidak pernah bersekolah di SMAN 1 Luwu Utara dan menyebutnya sebagai hoaks. Riwayat pendidikannya adalah lulus dari MAS Ma'arif Darussalam pada tahun 2012, kemudian melanjutkan studi tinggi di Palopo pada tahun 2013.

Guru SMAN 1 Luwu Utara, Isnandar, membenarkan bahwa nama Faisal Tanjung tidak terdaftar sebagai alumni sekolah tersebut. Ia menambahkan bahwa teman-teman guru di grup telah mencari nama Faisal di absen sekolah dan tidak ditemukan.

Penutup

Faisal Tanjung tetap menolak untuk disalahkan atas proses hukum yang berjalan. Ia menegaskan bahwa laporan yang ia ajukan sudah benar dan tidak ada kepentingan pribadi maupun imbalan dari laporan tersebut. Meski begitu, ia merasa dijadikan kambing hitam karena pernyataannya yang menyentuh isu pungli di sekolah.

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
3/related/default