
Pengungkapan Keburukan Ayah Tiri yang Membunuh Anak Tirinya
Pengungkapan mengenai tindakan keji yang dilakukan oleh Alex Iskandar, ayah tiri dari Alvaro Kiano Nugroho, memicu rasa kengerian di kalangan masyarakat. Diketahui bahwa korban dinyatakan hilang selama delapan bulan di wilayah Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, sejak 6 Maret 2025. Akhirnya, jenazah Alvaro ditemukan dalam kondisi kerangka di kawasan Tenjo, Bogor, Jawa Barat.
Perilaku Temperamental dan Kekerasan
Ibu korban, Arum Indah, mengungkapkan bahwa Alex dikenal sebagai sosok yang temperamental dan sering melakukan kekerasan terhadap dirinya. Ia mengatakan bahwa selama masa pernikahannya dengan Alex, ia tidak pernah berani menyampaikan keluhan karena merasa itu adalah masalah rumah tangga sendiri.
"Awalnya saya tidak pernah mengatakan apa-apa kepada orang tua karena merasa itu masalah rumah tangga," ujar Arum saat ditemui di rumahnya wilayah Jakarta Selatan, Selasa (25/11/2025).
Arum juga mengungkapkan bahwa adik-adik Alex mengetahui perilaku kekerasan yang dilakukan sang kakak kepadanya. Ia memiliki bukti berupa foto-foto, tetapi hilang setelah ponselnya diganti.
Pemutusan Hubungan dan Penolakan Terhadap Anak-Anak
Selain itu, Arum menyebutkan bahwa Alex tidak menyukai anak-anak, termasuk anak tirinya sendiri. Hal ini menjadi salah satu alasan untuk memutuskan mengakhiri pernikahan dengan Alex yang masih seumur jagung. Mereka menikah pada Desember 2023, namun pisah pada April 2024.
"Pisah sekitar April 2024, nikahnya Desember 2023. Terus karena dia orangnya temperamen dan dia tidak bisa menerima anak-anak, jadi saya memutuskan untuk pisah," kata Arum.
Keberlanjutan Kehidupan dan Kecemburuan
Arum menilai Alex tidak banyak membantu dalam urusan rumah tangga. Ia harus bekerja seorang diri sampai ke luar negeri, sedangkan Alex tidak memiliki pekerjaan tetap meski usianya sudah cukup tua.
"Full dari saya (biaya sehari-hari anak). Makanya kalau saya enggak kerja, ya gimana?" ujar Arum.
Alex juga diketahui cemburu terhadap hubungan Arum dengan keluarganya sendiri. Bahkan, ia cemburu terhadap rekan kerja atau siapa pun yang dekat dengan Arum.
Motif Pembunuhan
Motif pembunuhan yang dilakukan oleh Alex Iskandar diduga berkaitan dengan kecemburuan terhadap istrinya yang bekerja di Malaysia. Polisi menemukan fakta bahwa pelaku menyimpan dendam terhadap istrinya melalui pesan-pesan di handphone miliknya.
"Dari handphone yang diamankan, terlapor setelah terang-terangan menuliskan kalimat, 'gimana caranya gue balas dendam'. Ini muncul berulang kali di dalam konteks kemarahan, serta rasa sakit hati yang ditujukan ke pihak tertentu," kata Budi Hermanto, Kabid Humas Polda Metro Jaya.
Proses Pembunuhan dan Penemuan Jenazah
Alex menculik Alvaro di Masjid Al-Muflihun yang lokasinya tak jauh dari tempat tinggal korban di Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Kamis (6/3/2025). Ia lalu membawa Alvaro ke kediamannya di wilayah Tangerang. Di lokasi inilah Alex Iskandar menghabisi nyawa Alvaro.
Setelahnya, jasad Alvaro dibuang di Jembatan Cilalay, Tenjo, Kabupaten Bogor pada Minggu (9/3/2025) atau tiga hari setelah Alvaro dinyatakan hilang. Jenazah Alvaro baru ditemukan pada Jumat (21/11/2025) setelah polisi melibatkan anjing pelacak. Saat ditemukan, jasad korban sudah menjadi kerangka.
Kematian Alex Iskandar
Setelah diperiksa, pelaku dititipkan di ruang konseling karena akan dilakukan tes kesehatan. Di ruangan inilah pelaku mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Menurut informasi dari Kabid Humas Polda Metro Jaya, pelaku sempat izin ke toilet dan meminta untuk mengganti celana. Beberapa jam kemudian, korban ditemukan tewas gantung diri menggunakan celana panjang yang dikenakannya.
Kakek Alvaro, Tugimin, mengungkap sosok Alex yang dikenal memiliki kepribadian baik termasuk kepada anak sambungnya. "Makanya kita nggak naruh kecurigaan sama sekali tuh karena orangnya baik. Sama tetangga baik, sama keluarga baik, sama anaknya (Alvaro) juga baik," ujar Tugimin, Senin (24/11/2025).